Manfaat & Kegunaan Kapur Dolomit, Pupuk itu Nomor 2!

Kapur dolomit adalah unsur yang paling pertama harus ada sebelum memulai pertanian atau berkebun. Karena dibanding pupuk itu sifatnya hanya pelengkap, lalu dibanding dengan media tanam mau ditambah sekam, kotoran hewan atau yang lain pun itu sebenarnya masih sifatnya pelengkap. Tapi yang paling penting dari semua itu adalah media tempat hidupnya, media disini maksudnya adalah tanah karena tanah dia adalah tempat tinggal tanaman. Media tanaman berupa arang sekam, serbuk gergaji ataupun pupuk kandang itu sifatnya hanya penggembur dan penyubur. Penyubur inipun tidak akan bekerja optimal jika kondisi PH dalam tanahnya tidak seimbang atau tidak netral. Maka itulah pentingnya kapur dolomit untuk kualitas tanah yang baik, pupuk itu nomor dua, dolomit dulu sebelum pupuk. 

Sudah saya jelaskan juga pada artikel sebelumnya (pengaruh ph pada ketersediaan nutrisi), bahwa kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman akan lebih betah kalau kondisi tanahnya ideal atau PH tanahnya Netral. Nah dari situ kita bisa simpulkan betapa pentingnya kapur dolomit untuk media tanam Anda. Saking pentingnya kapur dolomit untuk meningkatkan PH ada yang menyebutkan kalau perbaikan pH tanah bisa dikatakan dapat menyelesaikan 50% masalah kesuburan tanah.

1. Pengaruh Dolomit, Manfaatnya Pada Kesuburan Tanah

Sebab ada tiga sisi negatif tanah asam atau tidak ideal. Pertama unsur hara makro tidak tersedia dalam jumlah yang banyak. Kedua unsur hara mikro yang justru merugikan, beracun jumlahnya malah berlebih. Ketiga dia juga bisa malah menghambat perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.

  1. Lalu sebaliknya kapur dolomit juga selain meningkatkan pH tanah dolomit juga bermanfaat untuk:
  2. Memperbanyak unsur hara dalam tanah, nutrisi akan lebih betah.
  3. Menetralisir tanah dari senyawa beracun
  4. Menambah populasi mikroorganisme baik 
  5. Merangsang pertumbuhan akar
  6. Menghijaukan tanaman dan tumbuhan segar (ketahui: asam amino doping tanaman anti stress)
  7. Meningkatkan produktivitas dan kualitas panen. Ini berhubungan dari komposisi atau kandungan yang ada di dalam kapur dolomit. Yaitu kalsium dan magnesium di mana kalsium bisa mencegah kerontokan, sementara magnesium dia bisa membuat buah besar besar dan rasanya pun manis. Bagi petani jeruk kalau buahnya pengen manis-manis coba dikasih tambahan pupuk yang mengandung unsur magnesium.

2. Cara Aplikasi Kapur Dolomite (Tabur & Kocor)

Sekarang tentang cara aplikasi dan kapan waktu penggunaan kapur dolomit

  1. Pertama untuk skala besar misalkan di pesawahan atau perkebunan sayur Anda bisa tebar langsung di atas tanah secara merata, diamkan saja selama dua minggu. Lihat juga trik pemupukan cepat kebun luas.
  2. Setelah dua minggu bisa diaduk-aduk, digemburkan, dicangkul cangkul dan mulai dilakukan penanaman bibit.
  3. Anda juga bisa tabur kapur dolomit pada lubang tanaman. Ambil aja satu kepalan tangan lalu ditabur dalam 2 lubang untuk dosisnya. Setelah itu bisa di tutup lubang tersebut atau dicampur dengan media tanam atau media pupuk kandang / petroganik.
  4. Untuk pengocoran ini dosisnya bisa gunakan dua gelas minum biasa (200ml) dari kapur dolomit, dicampur ke 10 liter air. Nanti satu lubang tanaman bisa dikocor sebanyak 1 gelas.
  5. Cara lain juga bisa campur kapur dolomite dengan pupuk ZA (Zuazelfur Amoniak), campurannya satu banding satu. Meskipun campuran pupuk ZA ini mengandung unsur sulfat nitrogen atau sulfur yang sekilas sulfur dan dolomit itu berlawanan. Di mana dolomit bersifat meningkatkan PH, sementara sulfur atau belerang menurunkan PH tanah. Namun karena kebanyakan kondisi tanah di kita itu terlalu asam, sementara komposisi dolomit 80%, ZA Hanya 24%, jadi perbandingannya lebih banyak dolomit. Sehingga tidak akan membuat tanah asam. Lalu kenapa pupuk ZA spesial? Karena penggunaan nitrogen pada tanaman tertentu akan membuat keracunan, misalkan pada tanaman tebu. Jadi harus kurangi penggunaan pupuk urea, dan bisa diganti dengan pupuk ZA yang komposisi nitrogennya hanya setengahnya dari urea.
  6. Terakhir aplikasi kapur dolomit ini anda bisa diulang sampai 2 atau 3 kali namun dengan pengurangan dosis. Misalkan seminggu pertama Anda beri satu gelas, lalu minggu ketiga (selang dua minggu) anda beri setengah gelas dan Minggu ke-5 beri saja seperempat gelas. Itupun awet karena sekali Anda kasih kapur dolomit, maka tidak perlu lagi kasih kapur dolomit untuk rentang waktu 3 sampai 5 tahun ya jadi awet.
  7. Kapur dolomit juga bisa dipakai untuk mencegah dan membasmi hama dan serangga, penjelasannya baca fungsi pengapuran kayu sengon.
  8. Selain itu penggunaan kapur dolomit juga bisa digabungkan dengan asam humat sebagai pembenah tanah. Sebab asam humat akan bekerja lebih optimal jika PH tanahnya mantap. Selengkapnya pahami kegunaan Asam Humat Pembenah Tanah.

3. Alternatif Pengganti Kapur Dolomit

Untuk meningkatkan kadar ph tanah selain menggunakan kapur dolomit bisa gunakan pilihan pengganti kapur dolomit. Harga kapur dolomit sendiri sudah murah sebenarnya, Rp.35.000 / 50Kg. Namun jika tidak ada, Anda bisa gunakan abu sekam, lalu jika Abu sekam tidak ada Anda bisa gunakan Abu bekas pembakaran.

Anda juga bisa menggunakan dedak kopi atau ampas kopi. Usahakan dijemur dulu atau dikeringkan dulu tujuannya supaya tidak berjamur. Lalu setelah itu bisa ditaburkan ke atas tanah atau dicampurkan lebih bagus. Lalu pupuk yang mengandung kalsium juga bagus untuk meningkatkan kadar PH tanah. Atau bahan-bahan lain yang mengandung kalsium seperti bekas tulang sapi, tulang kebo atau tulang apapun. Namun alangkah baik jika dihancurkan lebih dahulu atau dibuat seperti tepung agar mudah tercampur dengan tanah (Tanah Humus vs Kompos

4. Perbedaan Kapur Dolomite vs Kapur Bangunan vs Kapur Sirih

Bahan utama atau unsur pembentuk kapur sebenarnya sama, yaitu kalsium. Ada kalsium hidrokside, kalsium karbonat ataupun kalsium oksida, itu hanya beda dari proses pembuatannya saja. Bedanya kapur dolomit lebih banyak mengandung kalsium dan memiliki campuran magnesium. Kandungan kalsiumnya lebih bersih, lebih sedikit mengandung unsur alumina, zat besi, dan silika.

Adapun kapur mil untuk bangunan lebih banyak campuran silika, zat besi dan alumina. Ketiga unsur ini memiliki sifat perekat dan pengeras sehingga lebih cocok untuk dijadikan bahan campuran semen bangunan. Sementara kapur sirih bahan utama pembentuknya biasanya dari cangkang-cangkang dan kulit hewan yang keras, seperti cangkang remis, kerang. Sehingga kapur sirih dalam kadar tertentu bisa dimakan dan sering digunakan untuk mengunyah sirih hingga pengeras ketupat atau buras. Lihat juga ya bedanya kapur dolomit vs pupuk kalsium. Demikian saja pentingnya kapur dolomit untuk kesuburan tanah, mudah-mudahan bermanfaat.

Ingin Berkomentar atau Bertanya? Ajukan di Channel Kami
 Youtube


  Facebook
Serba Serbi Tani
  • Seputar Kelapa Pandan Wangi

    Ciri Kelapa Pandan Wangi paling umum adalah Anda bisa bakar daun kelapa pandan wangi. Ambil daunnya yang sudah agak tua lalu dibakar, tapi tidak harus dibakar sampai kering. Namun ternyata itu bukan satu-satunya cara untuk mengetahui jenis kelapa pandan wangi, bukan berarti yang tidak wangi...

  • Trik Pemupukan Cepat Tanpa Ribet

    Jika kebetulan Anda tanam banyak sekali pohon sengon, kayu, sayuran atau tanaman apa saja di perkebunan luas untuk skala besar. Anda bisa gunakan cara alternatif yang lebih simple tidak ribet untuk memupuk. Cara ini lebih menghemat waktu dan tenaga tidak ribet, namun efektif serta...

  • Pemupukan Anggur Setelah Pangkas

    Ada beberapa hal yang perlu diketahui pada perlakuan anggur setelah pangkas. Pupuk yang saya gunakan sampai hari ke-20 masih menggunakan pupuk MKP (Pupuk Perangsang Bunga / Buah). Pupuk ini tujuannya untuk merangsang keluar bunga yang merangsang pembungaan, dan targetnya...


Nobody ever wrote down a plan to be broke, fat, lazy, or stupid. Those things are what happen when you don’t have a plan.
Larry Winget